PRAKTIKUM JARINGAN
KOMPUTER
Client-Server TCP dengan menggunakan bahasa pemograman Java
Ibnu Dafa ( 065.013.006 )
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2017
Client-Server TCP
Tujuan
Dapat membuat program Client-Server
TCP dengan menggunakan bahasa pemrograman Java
Elemen Kompetensi
No
|
Elemen
Kompetensi
|
Indikator
Kerja
|
|
1.
|
Membuat program Client-Server TCP dengan menggunakan
bahasa pemrograman Java
|
1.1 Dapat
Membuat program Client-Server TCP dengan menggunakan bahasa pemrograman Java
|
|
Lab
Setup
Untuk dapat menjalankan praktikum
ini maka hal-hal yang diperlukan yaitu :
-
2 Komputer atau laptop
-
Codingan Java
·
Koneksikan kedua laptop dengan wifi yang sama
· Compile
dan jalankan program server dengan mengetikkan command “javac
TCPEchoServer.java” lalu “java TCPEchoServer”
·
Ketika
server sudah menyala, compile dan jalankan program client dengan mengetikkan
command “javac TCPEchoClient.java” lalu “java TCPEchoClient”
·
Pada
laptop client, client akan dapat mengetikkan pesan. Setelah di enter, pesan
tersebut akan masuk di laptop server
Client :
Server :
Percobaan jika server mati :
Client
Server :
TEORI SINGKAT
Dalam komunikasi antara dua pihak, tentunya harus digunakan kesepakatan
aturan dan format yang sama agar komunikasi dapat dimengerti. Seperti halnya
dua orang yang menggunakan bahasa yang sama, maka bahasa di sini berfungsi
sebagai protokol. Protokol yang digunakan dalam socket dapat menggunakan TCP
ataupun UDP.
Penggunaan socket programming memungkinkan adanya komunikasi antara
client dan server. Salah satu contoh sederhana penggunaan socket programming
adalah pembuatan program untuk chatting.
Program tersebut sebenarnya merupakan bentuk aplikasi berupa komunikasi antara
client dan server. Ketika seorang user (client) melakukan koneksi ke chat
server, program akan membuka koneksi ke port yang diberikan, sehingga server
perlu membuka socket pada port tersebut dan "mendengarkan" koneksi
yang datang. Socket sendiri merupakan gabungan antara host-address dan port
address. Dalam hal ini socket digunakan untuk komunikasi antara client dan
server.
Tabel Checklist
No
|
Elemen
Kompetensi
|
Checklist
|
1.
|
Membuat program Client-Server TCP dengan menggunakan bahasa pemograman
Java
|
ΓΌ
|
Kesimpulan
Penggunaan
socket programming memungkinkan adanya komunikasi antara client dan server. Ketika
seorang user (client) melakukan koneksi ke chat server, program akan membuka
koneksi ke port yang diberikan, sehingga server perlu membuka socket pada port
tersebut dan "mendengarkan" koneksi yang datang. Pada program ini,
setelah program server di jalankan maka program client akan dapat mengirimkan
pesan yang nantinya akan masuk di laptop server.
download laporan : client server tcp dengan java
video :
Praktikum 10 : CLIENT SERVER TCP DENGAN JAVA
By d
PRAKTIKUM JARINGAN
KOMPUTER
ROUTING
DINAMIS ( RIP )
Ibnu Dafa
065.13.006
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2017
ROUTING
DINAMIS ( RIP )
Tujuan
Mampu memahami tentang ROUTING
DINAMIS ( RIP )dan mensetting ROUTING DINAMIS ( RIP )
Elemen Kompetensi
No
|
Elemen
Kompetensi
|
Indikator
Kerja
|
|
1.
|
ROUTING DINAMIS ( RIP )
|
1.1
|
ROUTING
DINAMIS ( RIP )
|
1.2
|
Melakukan
pengecekkan paket data pada
|
||
ROUTING DINAMIS ( RIP )
|
Teori
Singkat
Router dinamis adalah router yang
me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai
dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan,
router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing
protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing
table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan
routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di
CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Lab
Setup
Untuk dapat menjalankan praktikum
ini maka hal-hal yang diperlukan yaitu :
-
Komputer atau laptop
-
Program cisco tarcker
Buatlah 3 Router dan 3 PC
Router 0, Router 1, Router 2 PC
terhubung fastethernet0/0 ke PC1, PC2, PC3
Router 0 – Router 1 = Serial 2/0
Router 1 – Router 2 = Serial 3/0
Setting Fastethernet dan
serial dengan cara CLI :
Router 0 : Fastethernet
0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add
192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router 1 : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router
2 : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf
t
Router(config)#int
f0/0
Router(config-if)#ip
add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router
0 : Serial 2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1
255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router 1 : Serial
2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int
s2/0
Router(config-if)#ip
add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router 1 : Serial
3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int
s3/0
Router(config-if)#ip
add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router 2 : Serial
3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int
s3/0
Router(config-if)#ip
add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Pada saat menghubungkan serial, Router 0 dengan serial
2/0 dan Router 1 serial 2/0, hal ini harus 1 Jaringan namun harus berbeda
hostnya dengan catatan harus membedakan IP kelasnya. Saya setting seperti
diatas agar mudah mengingatnya.
Fastethernet ( Default Gateway) pada PC 0 Harus diisi
dengan IP Fastethernet Router 0 karena PC 0 Terhubung secara langsung ke Router
0. Begitupun PC 1 dengan Router 1, PC2 Router 2.
Setting IP :
PC 0
PC 1
PC 2
Setelah selesai, kini
tinggal Setting IP Route (RIP)
Pada RIP Versi-1, tidak
mengenal dengan namanya subnet mask tapi nanti pada Versi-2 sudah mengenal
Subnet Mask
Network pada RIP diisi dengan IP Serial dan
Fastethernet yang ada didalam router itu sendiri, dengan Host Terkecil yaitu
diisi dengan 0. Contohnya : di Router Fery terdapat 2 IP yaitu :
f0/0 : 192.1.1.1 lalu
diisi dengan 192.1.1.0
S2/0 : 10.1.1.1 lalu
diisi dengan 10.1.1.0
Setelah itu kini kita setting IP Route RIP.
Setting IP Route 0 :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Setting IP Route 1 :
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0
Setting IP Route 2 :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network
194.1.1.0
Router(config-router)#network
11.1.1.0
Setelah selesai kita coba
tes dengan ping di PC. Kita ambil PC 2 mengeping IP Fastethernet pada PC 0, dan
PC 1.
Kesimpulan :
Routing protocol memiliki berbgai macam jenis routing yang
dapat kita gunakan untuk membangun suatu jaringan yang sesuai dengan kebutuhan
admin, misalnya seperti OSPF, EIGRP, dan RIP.
Masing-masing routing protocol memiliki kelebihan dan kelemahan. supaya setiap routing protocol yang berlainan dapat saling berkomunikasi satu sama lain maka kita dapat menggunakan perintah REDISTRIBUTE. Fungsi redistribuse adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda.
Masing-masing routing protocol memiliki kelebihan dan kelemahan. supaya setiap routing protocol yang berlainan dapat saling berkomunikasi satu sama lain maka kita dapat menggunakan perintah REDISTRIBUTE. Fungsi redistribuse adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda.
download laporan : routing dinamis
video :
Praktikum 8 : Routing Dinamis
By d
Langganan:
Postingan (Atom)